26 Desember 2008

TIM DARI MASA KE MASA

Taman Iskandar Muda (TIM) secara resmi didirikan pada 24 Agustus 1950. Pada awal kehadirannya jumlah orang Aceh di Jakarta masih sangat sedikit dan terpencar di seluruh kota Jakarta. Sementara komunikasi dan silaturrahmi jarang dapat dilakukan sehingga satu sama lainnnya kurang saling mengenal, sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Semangat awal pembentukan TIM adalah perasaan senasib sepenanggungan antar individu masyarakat Aceh yang bermukim di Jakarta, terutama dalam bidang sosial kemasyarakatan dan kekeluargaan dalam arti luas.

Untuk tetap saling menjaga nilai-nilai jatidiri masyarakat Aceh walau telah berbaur dengan warga suku lainnya, kehadiran TIM saat itu dirasakan sangat perlu. Bukan untuk promordialisme akan tetapi sesungguhnya terdapat realitas sosial budaya (daerah manapun) yang tidak dapat dihilangkan begitu saja. Kenyatan kuatnya semangat ini adalah salah satu dari sekian banyak faktor perolehan predikat “Daerah Istimewa”, selain itu istimewa pula dalam hal nilai keagamaan, pendidikan, adat budaya serta memeliharanya.

Pada tahap selanjutnya masyarakat Aceh makin bertambah di Jakarta terutama generasi muda yang melanjutkan sekolah atau mencari kerja dalam pertemuan nonformal dan formal muncullah ide untuk membentuk perhimpunan masyarakat Aceh yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Tokoh yang pertama memprakarsai ini adalah H. Tjek MatRahmany dan H. Ismail Hasan Metareum.

Semangat yang melandasi pendirian TIM antara lain: Solidaritas, kebersamaan dalam menghadapi musibah, ikut menyenarakkan peristiwa gembira seperti syukuran, resepsi perkawinan, dan turut memikirkan, mendirikan sarana pemondokan bagi pemuda / pelajar / mahasiswa yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

Nama TIM pertama kali dicetuskan oleh Tjek Mat Rahmany dan H. Hadi Thayeb. Nama Taman Inskandar Muda dipilih karena lebih netral, tidak memperlihatkan kedaerahan yang kental karena tidak ada propinsialis, tetapi tetap berorentasi kedaerahan dengan mengambil nama tokoh Aceh yang legendaris yaitu Sultan Iskanda Muda.

Pembentukannya sebagai organisasi disahkan dalam rapat anggota pada 24 Agustus 1950 di SD Muhammadiyah, Jl Kramat Raya No.47 Jakarta Pusat. Sebagai organisasi, Anggaran Dasar TIM yang pertama kali disusun oleh H. Ismail Hasan Metareum, disahkan dalam rapat pengurus tahun 1950. AD ini telah diubah beberapa kali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Perubahan pertama kali terjadi pada tahun 1957, selanjutnya tahun 1973, 1981, 1993, 1997, dan terakhir tahun 2000. Jumlah anggotanya juga sudah berkembang, bahkan dalam laporan tidak resmi telah mencapai 100.000 lebih.

Itulah sekelumit peristiwa awal berdirinya perkumpulan TIM. Saat ini, kegiatan TIM sudah jauh berkembang. Empat paradigma sudah dicantumkan sebagai misi dari TIM yaitu Tahiroe Gampong, Tajunjong Nanggroe, Tapakoe Anggota dan Tapeuluwah Syedara. TIM pun telah berkembang tidak lagi melakukan kegiatan secara terpusat, tetapi melalui cabang-cabang dan organisasi lokal/sektoral yang bernaung di dalam PP-TIM. Memiliki 39 Cabang di wilayah Jabodetabek dan Banten, memiliki 21 buah meunasah di lingkungan Cabang TIM. Bahkan ada Cabang TIM memiliki dua buah meunasah seperti TIM Cabang Pasar Minggu, dan TIM Cabang Banten.

Selama 58 tahun perkembangan organisasi TIM, menjelang Mubes ke XVII yang akan dilaksanakan pada 19 Juli 2008 yang akan datang, TIM telah beberapa kali mengalami pergantian kepengurusan.

Sedangkan para tokoh yang ikut dalam pembentukan TIM adalah: 1) Tjek Mat Rahminy. 2). H Abubakar Aceh, 3). H Hadi Thaeb, 4). T Akbar, 5). H Ismail Hasan Metareum, 6). Sulaiman Hamzah, 7). Amin Hanafiah, 8). Muad Hasan, 9). Abubakar Ibrahim, dll.


Periode Kepengurusan Taman Iskanda Muda dari Tahun 1950 - 2012

PERIODE/TAHUN

KETUA UMUM

SEKRETARIS UMUM

I /Tahun 1950 - 1952

Tjek Mat Rahminy

H. Ismail Hasan Metareum

II /Tahun 1952 – 1956

Nyak Yusda

Nur Usman

III /Tahun 1956 - 1957

Nyak Yusda

M.Y. Ibrahim

IV/ Tahun 1957 – 1961

Letkol Hasballah /

Hasan Gayo

Salam Ahmad

V/Tahun 1962 - 1965

Nyak Yusda /

Tjek Mat Rahminy

Drs Mohammad Sabi

VI /Tahun 1966 – 1968

Tjek Mat Rahminy

Azhari SA /

Dr. Ridwan Abduh.

VII /Tahun 1968 - 1969

Letkol Muhammadiyah Haji, SH

Fuad, SH

VIII/ Tahun 1970 – 1972

Nyak Yusda

Drs. Ramly Ganie

IX /Tahun 1972 - 1974

Nyak Yusda

Ayub Sani Ibrahim /

Dr. Mochtar

X/Tahun 1978 – 1980

Tjek Mat Rahmany

Drs. Ramly Ganie

XI /Tahun 1981 - 1984

Brigjen AR Ramli / Turino Junaidy

Zainal Walad /

Drs. Ramly Ganie

XII/ Tahun 1984 – 1987

Turino Junaidy

Drs. Ramly Ganie

XIII/Tahun 1987 – 1990

Turino Junaidy

H. Djailani Sulaiman

XIV/Tahun 1990 – 1993

Turino Junaidy

Drs. Ismail Husin

XV/Tahun 1993 – 1996

Ir. Mustafa Abubakar

Said Mustafa

XVI/Tahun 1996 – 2000

Ir. Mustafa Abubakar

Said Mustafa

XVII/Tahun 2000 – 2004

H.T. Safli Didoh

Drs.H.R. Anwar Isham, MM

XVIII/Tahun 2004 – 2008

H.T. Safli Didoh

Dr. Ir. Surya Darma, MBA

XIX/Tahun 2008 – 2012

H.T. Safli Didoh

Kaharuddin Syah, SH,. S.IP


Sumber: inTIM Edisi Juli 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar