Taman Iskandar Muda (TIM) secara resmi didirikan pada 24 Agustus 1950. Pada awal kehadirannya jumlah orang Aceh di Jakarta masih sangat sedikit dan terpencar di seluruh kota Jakarta. Sementara komunikasi dan silaturrahmi jarang dapat dilakukan sehingga satu sama lainnnya kurang saling mengenal, sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Semangat awal pembentukan TIM adalah perasaan senasib sepenanggungan antar individu masyarakat Aceh yang bermukim di Jakarta, terutama dalam bidang sosial kemasyarakatan dan kekeluargaan dalam arti luas.
Untuk tetap saling menjaga nilai-nilai jatidiri masyarakat Aceh walau telah berbaur dengan warga suku lainnya, kehadiran TIM saat itu dirasakan sangat perlu. Bukan untuk promordialisme akan tetapi sesungguhnya terdapat realitas sosial budaya (daerah manapun) yang tidak dapat dihilangkan begitu saja. Kenyatan kuatnya semangat ini adalah salah satu dari sekian banyak faktor perolehan predikat “Daerah Istimewa”, selain itu istimewa pula dalam hal nilai keagamaan, pendidikan, adat budaya serta memeliharanya.
Pada tahap selanjutnya masyarakat Aceh makin bertambah di Jakarta terutama generasi muda yang melanjutkan sekolah atau mencari kerja dalam pertemuan nonformal dan formal muncullah ide untuk membentuk perhimpunan masyarakat Aceh yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Tokoh yang pertama memprakarsai ini adalah H. Tjek MatRahmany dan H. Ismail Hasan Metareum.
Semangat yang melandasi pendirian TIM antara lain: Solidaritas, kebersamaan dalam menghadapi musibah, ikut menyenarakkan peristiwa gembira seperti syukuran, resepsi perkawinan, dan turut memikirkan, mendirikan sarana pemondokan bagi pemuda / pelajar / mahasiswa yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Nama TIM pertama kali dicetuskan oleh Tjek Mat Rahmany dan H. Hadi Thayeb. Nama Taman Inskandar Muda dipilih karena lebih netral, tidak memperlihatkan kedaerahan yang kental karena tidak ada propinsialis, tetapi tetap berorentasi kedaerahan dengan mengambil nama tokoh Aceh yang legendaris yaitu Sultan Iskanda Muda.
Pembentukannya sebagai organisasi disahkan dalam rapat anggota pada 24 Agustus 1950 di SD Muhammadiyah, Jl Kramat Raya No.47 Jakarta Pusat. Sebagai organisasi, Anggaran Dasar TIM yang pertama kali disusun oleh H. Ismail Hasan Metareum, disahkan dalam rapat pengurus tahun 1950. AD ini telah diubah beberapa kali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Perubahan pertama kali terjadi pada tahun 1957, selanjutnya tahun 1973, 1981, 1993, 1997, dan terakhir tahun 2000. Jumlah anggotanya juga sudah berkembang, bahkan dalam laporan tidak resmi telah mencapai 100.000 lebih.
Itulah sekelumit peristiwa awal berdirinya perkumpulan TIM. Saat ini, kegiatan TIM sudah jauh berkembang. Empat paradigma sudah dicantumkan sebagai misi dari TIM yaitu Tahiroe Gampong, Tajunjong Nanggroe, Tapakoe Anggota dan Tapeuluwah Syedara. TIM pun telah berkembang tidak lagi melakukan kegiatan secara terpusat, tetapi melalui cabang-cabang dan organisasi lokal/sektoral yang bernaung di dalam PP-TIM. Memiliki 39 Cabang di wilayah Jabodetabek dan Banten, memiliki 21 buah meunasah di lingkungan Cabang TIM. Bahkan ada Cabang TIM memiliki dua buah meunasah seperti TIM Cabang Pasar Minggu, dan TIM Cabang Banten.
Selama 58 tahun perkembangan organisasi TIM, menjelang Mubes ke XVII yang akan dilaksanakan pada 19 Juli 2008 yang akan datang, TIM telah beberapa kali mengalami pergantian kepengurusan.
Sedangkan para tokoh yang ikut dalam pembentukan TIM adalah: 1) Tjek Mat Rahminy. 2). H Abubakar Aceh, 3). H Hadi Thaeb, 4). T Akbar, 5). H Ismail Hasan Metareum, 6). Sulaiman Hamzah, 7). Amin Hanafiah, 8). Muad Hasan, 9). Abubakar Ibrahim, dll.
Periode Kepengurusan Taman Iskanda Muda dari Tahun 1950 - 2012
PERIODE/TAHUN | KETUA UMUM | SEKRETARIS UMUM |
I /Tahun 1950 - 1952 | Tjek Mat Rahminy | H. Ismail Hasan Metareum |
II /Tahun 1952 – 1956 | Nyak Yusda | Nur Usman |
III /Tahun 1956 - 1957 | Nyak Yusda | M.Y. Ibrahim |
IV/ Tahun 1957 – 1961 | Letkol Hasballah / Hasan Gayo | Salam Ahmad |
V/Tahun 1962 - 1965 | Nyak Yusda / Tjek Mat Rahminy | Drs Mohammad Sabi |
VI /Tahun 1966 – 1968 | Tjek Mat Rahminy | Azhari SA / Dr. Ridwan Abduh. |
VII /Tahun 1968 - 1969 | Letkol Muhammadiyah Haji, SH | Fuad, SH |
VIII/ Tahun 1970 – 1972 | Nyak Yusda | Drs. Ramly Ganie |
IX /Tahun 1972 - 1974 | Nyak Yusda | Ayub Sani Ibrahim / Dr. Mochtar |
X/Tahun 1978 – 1980 | Tjek Mat Rahmany | Drs. Ramly Ganie |
XI /Tahun 1981 - 1984 | Brigjen AR Ramli / Turino Junaidy | Zainal Walad / Drs. Ramly Ganie |
XII/ Tahun 1984 – 1987 | Turino Junaidy | Drs. Ramly Ganie |
XIII/Tahun 1987 – 1990 | Turino Junaidy | H. Djailani Sulaiman |
XIV/Tahun 1990 – 1993 | Turino Junaidy | Drs. Ismail Husin |
XV/Tahun 1993 – 1996 | Ir. Mustafa Abubakar | Said Mustafa |
XVI/Tahun 1996 – 2000 | Ir. Mustafa Abubakar | Said Mustafa |
XVII/Tahun 2000 – 2004 | H.T. Safli Didoh | Drs.H.R. Anwar Isham, MM |
XVIII/Tahun 2004 – 2008 | H.T. Safli Didoh | Dr. Ir. Surya Darma, MBA |
XIX/Tahun 2008 – 2012 | H.T. Safli Didoh | Kaharuddin Syah, SH,. S.IP |
Sumber: inTIM Edisi Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar