10 April 2009

KIP: Pemilu Aceh Berjalan Lancar

BANDA ACEH - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyatakan Pemilu 2009 di Provinsi Aceh secara keseluruhan berjalan lancar, meskipun diwarnai beberapa laporan masalah saat pemungutan suara berlangsung.

“Secara umum Pemilu di Aceh berjalan lancar, meskipun ada beberapa laporan masalah yang masuk, tapi itu tak ada yang serius dan krusial yang dapat menghambat pelaksanaan pemilu di Aceh,” kata Ketua KIP, Drs Abdul Salam Poroh, dalam konferensi pers dengan wartawan di Media Center KIP kemarin.

Dia sebutkan, beberapa masalah tersebut masih berkaitan dengan daftar pemilih tetap (DPT). Misalnya, ada pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, sehingga mereka tidak dapat memberi hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS).

Selain itu, ada pemilih yang namanya masuk ke DPT, tapi tidak mendapatkan undangan untuk memilih. Begitupun, kata Abdul Salam, hal ini dapat diatasinya dengan memperlihat KTP atau identitas lain bagi mereka yang tidak mendapat undangan.

Sedangkan mereka yang tidak terdaftar dalam DPT, itu adalah sudah menjadi konsekuensi mereka tidak mendapat hak memilih di TPS.

Laporan lain yang diterima KIP juga disampaikan dalam bentuk SMS. Salah satunya menyebutkan, masih ada partai yang berkampanye di sekitar TPS saat pemungutan suara berlangsung. Kasus ini terjadi terjadi di Desa Trueng Camplie, Pidie Jaya.

Abdul Salam juga melaporkan ada kotak suara yang tertukar di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Kejadian yang hampir sama juga terjadi di Banda Aceh. Di salah satu TPS di Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, dilaporkan ada kertas suara calon DPRK yang tertukar antara satu dapil dengan dapil lain, sehingga proses pemungutan suara sempat terhambat. Tapi masalah tersebut segara dapat diatasi oleh KPPS setempat dengan mengganti kertas suara sesuai dapil.

“Umumnya kejadian tersebut terjadi di tingkat kecamatan,” katanya didampingi Wakil Ketua Ilham Sahputra dan Ketua Divisi Logistik, Robby Syahputra.

Dalam laporan lain yang diterima KIP juga ditemukan ada TPS yang buka pukul 09.00 WIB yang seharusnya sesuai dengan aturan, TPS dibuka pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB.

Wakil KIP Aceh, Ilham Syahputra mengatakan merujuk pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2009, pemilihan harus selesai pada pukul 12.00. Namun, pada Rabu (8/4) atau sehari sebelum pemilihan, KPU telah mengirimkan surat edaran yang menyatakan apabila KPPS tidak dapat menyelesaikan penghitungan suara tepat pada pukul 00.00 WIB, maka KPPS dapat melanjutkan penghitungan sampai selesai.

Surat edaran tersebut sudah kita kirim melalui faks ke KIP kabupaten,” kata Ilham. Sementara itu, proses pemungutan suara di Kabupaten Bener Meriah dan Pidie kemarin terhambat akibat turunnya hujan, sehingga proses pemungutan suara sempat dihentikan beberapa saat. Tapi kemudian kembali dilanjutkan.

“Penundaan tersebut harus dicatat dalam berita acara yang di dalamnya menjelaskan alasan penundaan,” kata Ilham. Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf memberikan suara di (TPS) 3 Bandar Baru, Lampriek bersama istrinya, Darwati A Gani.

Usai memberi suara, Irwandi memantau proses pelaksanaan pemilu di Banda Aceh sebelum akhirnya menuju Meulaboh menggunakan helikopter. Gubernur berangkat dari Mapolda Aceh didampingi Kapolda Irjen Adityawarman dan Ketua Panwaslu Nyak Arief Fadillah Syah. (sar)

Sumber: http://www.serambinews.com/

3 komentar:

  1. Laporan lain yang diterima KIP juga disampaikan dalam bentuk SMS. Salah satunya menyebutkan, masih ada partai yang berkampanye di sekitar TPS saat pemungutan suara berlangsung. Kasus ini terjadi terjadi di Desa Trueng Camplie, Pidie Jaya.

    sepertinya trueng camplie itu itu bukan pidie jaya deh,tp pidie

    BalasHapus