10 April 2009

PA Diprediksi Mendominasi

BANDA ACEH - Partai Aceh (PA) diperkirakan mendominasi perolehan suara untuk pemilu legislatif 2009 di Aceh, baik untuk DPRA maupun kabupaten/kota.

Prediksi ini diutarakan pengamat hukum dan politik dari Fakultas Hukum (FH) Unsyiah, Mawardi Ismail SH MHum, dalam Talkshow Analisis Hasil Sementara Pemilu 2009 yang disiarkan secara live oleh Stasiun Radio Serambi FM tadi malam. Mawardi tampil bersama Dr Iskandar Gani SH MHum yang juga dosen FH Unsyiah dan mantan Ketua Komisi Penyiaran Independen (KPI) Daerah Aceh.

Mawardi menyebutkan suara PA diperkirakan bakal meroket tajam dan mendominasi lima partai lokal peserta pemilu legislatif yang lain, yakni Partai SIRA, PDA, PRA, PBA, PAAS dan 38 partai berbasis nasional tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

“Partai Aceh dominan itu pasti. Tapi berapa jumlah (kursi -red) di parlemen itu kita belum tahu,” kata mantan anggota DPRD Aceh ini.

Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam proses penghitungan suara masih dilakukan di TPS di seluruh Aceh. Dari hasil perhitungan sementara PA memang diklaim meraup perolehan suara siginifikan dibandingkan lima partai lokal lainnya.

Mawardi menyebutkan kemungkinan partai lokal akan mendominasi suara pada pemilu legislatif di Aceh bukan menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.

Karena, kata dia, sesuai platform seluruh partai peserta pemilu tetap menjunjung tinggi konstistusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan perdamaian.

“Tidak ada pengalaman itu bukan yang sesuatu kendala. Tapi sejauh mana mereka mau untuk belajar dan yang lebih penting adalah mereka tidak berpikir menjadi anggota dewan hanya untuk mencari kerja semata. Tapi lebih pada proses pengabdian kepada rakyat,” ujarnya.

Menurut Mawardi, meskipun partai lokal di Aceh meraup suara signifikan pada pemilu legislatif, namun masih dibutuhkan dukungan partai nasional. Menjaga hubungan politik dengan partai nasional dia nilai penting. Sebab, untuk membangun Aceh tidak terlepas dari peran pemerintah, termasuk dalam penganggaran harus melalui pemerintah pusat.

“Ini penting untuk dilakukan karena partai lokal tidak punya perwakilan mereka di tingkat pusat dan ini bisa diwakilkan oleh partai nasional,” katanya. Dia sebutkan, ketika sudah masuk dalam parlemen semua partai pemenang pemilu diharapkan dapat fokus untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

Narasumber lainnya, Dr Iskandar Gani menyebutkan walaupun partai lokal di Aceh mendominasi suara di parlemen, tapi mereka terikat dengan konstitusi. Sehingga, apa pun yang diputuskan dalam parlemen adalah dalam rangka menjaga perdamaian dan keutuhan NKRI.

Dia sebutkan, terhadap caleg DPR RI diharapkan dapat berperan aktif memperjuangkan aspirasi rakyat Aceh. “Mereka harus berpikir bagaimana masyarakat dapat merasakan mamfaat dengan keberadaan mereka di parlemen,” ungkapnya.

Sementara itu, pada bagian lain Mawardi Ismail juga menyebutkan masyarakat Indonesia sepertinya masih cenderung untuk memilih Partai Demokrat pada pemilu legislatif 2009.

Hal ini terlihat dari hasil sementara penghitungan suara secara nasional melalui hitungan cepat (quick count) menempatkan Demokrat masih teratas dalam perolehan suara sementara. Menurut Mawardi, melejitnya suara Demokrat ini tidak terlepas dari figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Dewan Penasihat Demokrat dan Presiden RI.

“Kemenangan sementara ini karena masyarakat masih percaya kepada SBY. Tapi ini lebih disebabkan oleh figur SBY ditambah dengan adanya kebijakan yang prorakyat,” ujarnya.

Menurut Mawardi, kondisi berbeda justru dialami Golkar yang sejak tadi malam perelohan suara berada di bawah Demokrat.

Menurunnya suara Partai Golkar kemungkinan terjadi karena Jusuf Kalla (JK) telah menyatakan memisahkan diri dari SBY dan mencalonkan diri sebagai presiden, sehingga membuat konstituen Partai Golkar merasa kecewa.

“Tapi kondisi ini bisa diredam kalau saja Jusuf Kalla kembali bersatu dengan SBY,” kata Mawardi yang duluny pernah aktif di Golkar. (sar)

Sumber: http://www.serambinews.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar